Kunjungan Presiden AS, George W. Bush yang sangat dirahasiakan di Baghdad sempat diwarnai oleh aksi pelemparan sepatu. Bush yang akan berakhir masa jabatannya pada bulan depan justru memuji perkembangan pertempuran yang dilancarkan oleh pasukan AS. "Ini adalah ciuman perpisahan, kamu anjing!" teriak seorang pelaku unjuk rasa dalam bahasa Arab.
Pelaku unjuk rasa yang melemparkan sepatunya ke arah Bush itu diketahui bernama Muntadar al-Zeidi, seorang koresponden Al-Baghdadia, televisi nasional Irak yang berbasis di Kairo, Mesir. "Ini untuk para janda, anak-anak yatim piatu, dan mereka yang tewas terbunuh di Irak," ucap Muntadar al-Zeidi lantang untuk menjelaskan aksinya melempar dua buah sepatu ke arah Bush.
Bush berhasil menghindar dari sepatu yang melayang ke arah dirinya dengan menundukkan kepalanya. Kedua sepatu melintas di atas kepala Bush dan menghantam dinding yang dibelakangi oleh Presiden AS itu dengan suara cukup keras.
"Ukuran 10," kata Bush dengan penuh canda mengomentari sepatu yang melayang ke arah dirinya itu. Komentar itu disampaikan Bush setelah Muntadar al-Zeidi melempar dua sepatu ke arah Presiden AS tersebut dari jarak sekitar 6 meter.
Pada lemparan sepatu pertama, Bush menunduk dan sepatu itu hampir menyentuh kepalanya. Bush kembali menundukkan kepala saat lemparan sepatu kedua yang berlangsung dengan cepat sebelum akhirnya wartawan itu dibawa ke luar ruangan oleh beberapa personel keamanan.
Bush berkunjung ke Ibu Kota Irak itu tepat 37 hari sebelum ia menyerahkan kebijakan perangnya kepada Barack Obama yang telah berjanji mengakhiri pertempuran tersebut. Bush berupaya menekankan penurunan aksi kekerasan dan merayakan kesepakatan keamanan yang dijalin oleh AS dan Irak belakangan. Kesepakatan itu menyerukan penarikan pasukan AS dari Irak menjelang akhir 2011.
Hampir 150.000 tentara AS masih berada di Irak. Lebih dari 4.209 tentara AS tewas dan dana 576 miliar dollar AS telah dihabiskan sejak pertempuran di negara itu dimulai 5 tahun 9 bulan silam.
Hasil beberapa jajak pendapat menunjukkan, sebagian besar warga AS yakin bahwa Pemerintah AS telah menyimpang dari target invasi ke Irak pada 2003. Bush mendeklarasikan perang melawan Pemimpin Irak Saddam Hussein dengan alasan bahwa negara di Timur Tengah itu menyimpan senjata pemusnah massal.
Namun, senjata pemusnah massal yang dimaksud tidak pernah ada sehingga intelijen AS didiskreditkan dan kredibilitas pemerintahan Bush tercoreng.
0 komentar:
Posting Komentar