JAKARTA, SENIN - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Ari H Soemarno mengatakan harga minyak mentah (crude oil) yang terus merambat naik membuat keuntungan Pertamina berlipat ganda khususnya dari sektor hulu. "Dengan asumsi tingkat lifting tetap, sebagian direncanakan. Adapun peningkatan keuntungan sektor hilir tidak akan sebesar peningkatan keuntungannya sebagaimana sektor hulu," kata Ari Sumarno di Jakarta, Senin (16/6).
Ari Sumarno tidak menyebut berapa besar keuntungan Pertamina. Namun dia mengatakan keuntungan terbesar disebabkan peningkatan harga pasaran dari produk turunan (hasil pengolahan). "Minyak mentah yang dijual tidak setajam peningkatan keuntungannya dengan harga minyak mentah," katanya.
Menurut Ari, peningkatan harga minyak mentah saat ini juga berdampak pada peningkatan secara tajam kebutuhan dana yang digunakan untuk membeli minyak mentah. Di satu sisi, lanjut Ari Sumarno, terjadi indikasi penurunan omset penjualan produk yang melibatkan daya beli konsumen yang menurun. "Dan beralihnya penggunaan energi dari minyak ke energi alternatif," katanya.
Dia mengatakan peningkatan harga minyak mentah dunia mengakibatkan peningkatan harga jual produk hasil olahan minyak mentah. Juga kenaikan harga jual produk menyulitkan keuangan konsumen yang berdampak pada peningkatan nilai piutang dagang terutama dari BUMN. "Pada akhirnya memberi dampak pada menurunnya kemampuan cash flow Pertamina," tambahnya. (Persda Network/aco)
0 komentar:
Posting Komentar